nos-tal-gia
a wistful desire to return in thought or in fact to a former time in one’s life, to one’s home or homeland, or to one’s family and friends; a sentimental yearning for the happiness of a former place or time.
(“Those Good Old Days” Art Exhibition - Galeri Kita, Bandung)
Aku sukaaaa sekali bermain boneka BP (Bongkar Pasang) a.k.a paperdoll. Setiap Mang Kélénéng (sebutanku untuk penjual mainan keliling yang menjajakan mainan-mainannya dengan gerobak yang didorong :p) lewat di depan rumah, aku pasti membeli mainan boneka kertas ini. Setelah pulang sekolah, aku akan bermain dengan tetangga dengan membawa koleksi boneka kertas masing-masing lalu saling bertukar baju. Kami belajar berbagi :)
Yang selalu teringat adalah setiap kali aku bermain Mario Bross aku jarang menang, seringnya kehabisan nyawa lalu kalah. Mungkin aku memang tidak berbakat bermain game semacam ini. Tapi tetap saja aku semangat kalau diajak main ini. Aku tidak jago, tapi aku tidak juga pantang menyerah! :D
Teman-teman lelakiku suka sekali membawa segepok kartu-kartu bergambar monster-monster aneh. Mereka berdiskusi, bertukar, dan kadang melakukan ‘adu toss’ kartu-kartu mereka. Aku selalu terheran-heran apa sih serunya. Satu-satunya yang membuatku tertarik dari kartu-kartu itu hanyalah warna-warni gambarnya. Dan kadang menonton mereka bermain sambil berteriak-teriak pun lumayan menarik, tapi tetap saja aku tidak mengerti maksud permainannya.
Hai! Kalau kamu lelaki, boleh jelaskan padaku? :)
Aku juga dulu suka membawa Diary ke sekolah, saling bertukar biodata dengan kawan-kawan. Sampai sekarang aku masih menyimpan beberapa buku harian yang berisi biodata teman-teman masa kecilku. Hmm apa mereka juga masih menyimpan biodataku ya, apa mereka juga masih ingat apa makanan dan minuman favoritku? Haha. Dimanapun mereka berada sekarang , pokoknya salamaniselaluntukmu :)
Amigos X Siempre itu telenovela paling seru, lebih seru daripada Rosalinda, Paulina, ataupun Marimar. Dulu aku paling pantang melewatkan 1 episode pun dari kisahnya. Aku ingat betul waktu itu aku masih berada di sekolah sampai sore lalu aku dan teman-teman berbondong-bondong menonton episode terakhir telenovela ini di televisi penjaga sekolah. Sampai segitunya loh :p
Asyik ya kalau punya baling-baling bambunya Doraemon, bisa terbang keliling komplek sama teman-teman sepermainan, bisa terbang kesana-kemari. Kalau sekarang saya masih boleh berandai-andai: andai Doraemon kasih 1 baling-baling bambunya, aku akan terbang melesat ke tempat yang kumau supaya terhindar dari jalanan kotaku yang semakin macet.
Dan Sailormoon adalah kartun favoritku sewaktu kecil, bahkan mungkin sampai sekarang pun dia tetap menjadi idolaku. Kenapa bukan Batman, Superman, atau Robinhood? Entahlah, mungkin sedari kecil jiwa feminisku sudah ada, dan berkata “wah, Sailormoon hebat ya, dia perempuan tapi kuat melawan musuh-musuhnya, aku juga mau seperti dia!” Maka sampai sekarang aku masih berandai-andai apa jadinya ya kalau aku punya ‘kekuatan bulan’ seperti Sailormoon, apakah aku akan sanggup berteriak: “Dengan kekuatan bulan akan menghukummu!”
Ini hanya sedikit dari kisah masa kecilku yang selalu ingin aku susuri kembali. Seru sekali saat mendapati diri masuk lagi ke dalam labirin waktu yang jauh berada di belakang tapi tetap selalu teringat karena saking manisnya. Selamat bernostalgia dengan kisah dan waktumu masing-masing! :D
hi dinda, ga sengaja nemuin blog mu. blog yang menarik. aku juga suka loh maen BP, tukeran diary, nonton kartun2. waaaah jadi kangen masa kecil. salam kenal ya.
ReplyDeletewah pasti kamu anak 90-an juga deh sama kayak aku :D terlalu banyak kenangan masa kecil yg sayang buat dilupain ya hehe. makasih ya udah mampir-mampir ke blog-ku. salam kenal juga, wika! :D
ReplyDeletesepatu yang nyala lampunya kalo diinjek, jangan lupa itu. bangga banget kalo pake itu. :))
ReplyDeleteevent blogger: review tempat makan favorit, berhadiah Galaxy pocket sama voucher2 lho!
iya! dulu saya juga punya sepatu itu. berasa keren banget kalo pake :D
ReplyDelete