via http://leilockheart.tumblr.com |
“Carilah jalan yang luru-lurus saja, Nak.”
Setelah cukup dewasa, si anak akhirnya mengerti apa makna dari jalan lurus yang dimaksudkan ibunya. Bukan hanya memandang lurus ke depan tanpa menoleh ke kiri-kanan, tapi untuk berjalan dan melihat apa yang ada di sekeliling dengan tetap berpijak pada sumbu yang lurus itu. Dia berhenti bertanya kenapa. Untuk mencari jawabannya dia hanya perlu berjalan lurus seperti petuah ibunya. Sekarang dia mengerti. Dia berjalan lurus bukan semata-mata demi menghormati orang yang paling dicintainya itu. Justru dia belajar untuk dirinya sendiri. Orang yang paling dicintainya itu telah mengajarkan tentang bagaimana mencintai hidup. Perjalanan meniti jalan lurus itu memang tak akan selalu mudah, si anak berjanji akan selalu teguh dengan selalu mengingat wajah ibunya di setiap perjalanan. Si anak akhirnya terus berjalan lurus, karena dia tahu pasti apa yang ingin ia temukan di ujung sana.
No comments:
Post a Comment