22.6.12

Nostalgia

nos-tal-gia
a wistful desire to return in thought or in fact to a former time in one’s life, to one’s home or homeland, or to one’s family and friends; a sentimental yearning for the happiness of a former place or time.
(“Those Good Old Days” Art Exhibition - Galeri Kita, Bandung)



Aku sukaaaa sekali bermain boneka BP (Bongkar Pasang) a.k.a paperdoll. Setiap Mang Kélénéng (sebutanku untuk penjual mainan keliling yang menjajakan mainan-mainannya dengan gerobak yang didorong :p) lewat di depan rumah, aku pasti membeli mainan boneka kertas ini. Setelah pulang sekolah, aku akan bermain dengan tetangga dengan membawa koleksi boneka kertas masing-masing lalu saling bertukar baju. Kami belajar berbagi :)  


Yang selalu teringat adalah setiap kali aku bermain Mario Bross aku jarang menang, seringnya kehabisan nyawa lalu kalah. Mungkin aku memang tidak berbakat bermain game semacam ini. Tapi tetap saja aku semangat kalau diajak main ini. Aku tidak jago, tapi aku tidak juga pantang menyerah! :D


  Teman-teman lelakiku suka sekali membawa segepok kartu-kartu bergambar monster-monster aneh. Mereka berdiskusi, bertukar, dan kadang melakukan ‘adu toss’ kartu-kartu mereka. Aku selalu terheran-heran apa sih serunya. Satu-satunya yang membuatku tertarik dari kartu-kartu itu hanyalah warna-warni gambarnya. Dan kadang menonton mereka bermain sambil berteriak-teriak pun lumayan menarik, tapi tetap saja aku tidak mengerti maksud permainannya. 

Hai! Kalau kamu lelaki, boleh jelaskan padaku? :)


Aku juga dulu suka membawa Diary ke sekolah, saling bertukar biodata dengan kawan-kawan. Sampai sekarang aku masih menyimpan beberapa buku harian yang berisi biodata teman-teman masa kecilku. Hmm apa mereka juga masih menyimpan biodataku ya, apa mereka juga masih ingat apa makanan dan minuman favoritku? Haha. Dimanapun mereka berada sekarang , pokoknya salamaniselaluntukmu :)


Amigos X Siempre itu telenovela paling seru, lebih seru daripada Rosalinda, Paulina, ataupun Marimar. Dulu aku paling pantang melewatkan 1 episode pun dari kisahnya. Aku ingat betul waktu itu aku masih berada di sekolah sampai sore lalu aku dan teman-teman berbondong-bondong menonton episode terakhir telenovela ini di televisi penjaga sekolah. Sampai segitunya loh :p


Asyik ya kalau punya baling-baling bambunya Doraemon, bisa terbang keliling komplek sama teman-teman sepermainan, bisa terbang kesana-kemari. Kalau sekarang saya masih boleh berandai-andai: andai Doraemon kasih 1 baling-baling bambunya, aku akan terbang melesat ke tempat yang kumau supaya terhindar dari jalanan kotaku yang semakin macet. 


 Dan Sailormoon adalah kartun favoritku sewaktu kecil, bahkan mungkin sampai sekarang pun dia tetap menjadi idolaku. Kenapa bukan Batman, Superman, atau Robinhood? Entahlah, mungkin sedari kecil jiwa feminisku sudah ada, dan berkata “wah, Sailormoon hebat ya, dia perempuan tapi kuat melawan musuh-musuhnya, aku juga mau seperti dia!” Maka sampai sekarang aku masih berandai-andai apa jadinya ya kalau aku punya ‘kekuatan bulan’ seperti Sailormoon, apakah aku akan sanggup berteriak: “Dengan kekuatan bulan akan menghukummu!


 Ini hanya sedikit dari kisah masa kecilku yang selalu ingin aku susuri kembali. Seru sekali saat mendapati diri masuk lagi ke dalam labirin waktu yang jauh berada di belakang tapi tetap selalu teringat karena saking manisnya. Selamat bernostalgia dengan kisah dan waktumu masing-masing! :D

7.6.12

#holidayproject 1: Recycle Cover

Sewaktu kecil, bahagia adalah sesederhana membeli jajanan-jajanan seperti ini :’)


Daripada dibuang sayang, dan supaya memori manisnya tetap melekat di hati,
maka saya membuat ini.


Umur saya boleh tak semuda dulu,
tapi semoga bahagianya tetap terangkum disini :’)

6.6.12

I do

{ source }

I love deep.
I fight hard.
I trust much.
I forgive often.
I learn more.
I grow strong.


4.6.12

Bianglala


“Ayo bermain bianglala!”, ajaknya dengan menggebu.
“Ah, tapi aku takut, aku takut ketinggian”, tolakku hamper menangis.
“Aku akan menghilangkan rasa takutmu. Coba saja dulu ya..”, janjinya terujar.
Kami hanya dua bocah kecil yang belum tahu dunia.
Aku dengan kepolosanku dan dia dengan denga kesokatahuannya.
Kami bermain bianglala, setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, sampai tak terasa lamanya.
Aku bahagia, selama dia yang menemaniku bermain.
Dia menjagaku, saat itu setidaknya.

Tapi tahukah kamu?

Bianglala itu mesin semu, berputar tetap pada porosnya.
Aku sedih tiap kali koin kita akan habis, kita harus turun.
Aku sedih tiap kali mengingat koin kita pasti akan habis.
Rasa ini hampir mati.
 Lalu kamu tak tega, kamu ajak lagi aku berputar lagi, duduk manis di kursi bianglala.
Aku tertawa lagi, terlalu bahagia.

Tapi tahukah kamu?

Kesemuan bertambah seiring bertambahnya putaran tiga ratus enam puluh derajat itu.
Rasa ini mati lagi, sampai-sampai tak bisa bedakan mana hitam atau putih.
Semu, Tuan!
Bianglala akan terus berputar semu.
Turun saja ya?
Istirahat, tidak lagi berputar.
Kita lelah.
Aku merengek, entah harus menyalahkan siapa.
Koinnya sudah habis ya?
Kalaupun ada lagi,
Bianglala akan tetap berputar semu kan?
Kamu teman kecilku yang baik, pernah mengajak bermain bianglala, memanjakanku sampai tak mau berhenti.
Tapi sekarang aku kesal.
Kamu tidak menepati janji.
Dan sekarang aku takut bermain wahana lain. 


{ source }

Turun sekarang?
Atau mabuk dalam putaran?

This School is Very Cool!

Green School, an international school in Bali which use bamboo material as a main structure and facade for its building.

Come on swing together!

An unique classroom.

Another classrom.

Student’s work.

Fun class with many kites are hanging there.

Handprint Promise;  a fun way to teach  some rules to the students.

A machine to make a drinking water from ground water. This school loves nature so much
"Choose your future!"

Someday I’ll design my own school. Amin :)